Mungkin di Indonesia, mendapat sinar matahari setahun penuh merupakan hal yang biasa. Namun berbeda dengan yang didapat ribuan penduduk Rjukan.
Penduduk Rjukan hanya mendapat sinar matahari selama enam bulan dalam setahun, dan tidak mendapat pancaran sinar matahari selama musim dingin.
Oleh karena itu, dipasanglah cermin raksasa pada ketinggian 400 meter di atas gunung untuk memantulkan sinar matahari ke tengah desa.
Ide ini diwujudkan dari gagasan lama untuk memasang cermin besar di atas gunung oleh seorang seniman lokal, Martin Andersen.
Awalnya proyek tersebut ditentang karena biaya yang mahal, yaitu sekitar € 615.000, namun akhirnya 80% biaya tersebut ditanggung oleh sponsor.
Dengan tiga cermin besar berukuran 17 meter persegi, dan komputer yang mengendalikan cermin mengikuti matahari, sekarang lokasi pasar umum di tengah desa mendapat sinar matahari.
Bagaimana pendapat Anda tentang daerah tersebut?